Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek, disebut demikian karena
jumlah halamannya yang sedikit, situasi dan tokoh ceritanya juga digambarkan
secara terbatas
Unsur
Intrinsik Cerpen
Unsur intrinsik Cerpen
adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen
mencakup:
·
Tema
adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
·
Latar(setting)
adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus
jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika
cerita berlangsung.
·
Alur
(plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah
cerita.
Alur Cerpen dibagi menjadi 3 yaitu:
1.
Alur
maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu
kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
2.
Alur
mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan
waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
Alur Cerpen meliputi beberapa tahap:
1.
Pengantar:
bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal
cerita.
2.
Penampilan
masalah: bagian yang menceritakan maslah yang dihadapi pelaku cerita.
3.
Puncak
ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik
telah memuncak.
4.
Ketegangan
menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan
kekhawatiran mulai hilang.
5.
Penyelesaian
/ resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
6.
Perwatakan
: menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari
tiga segi yaitu melalui:
o
Dialog
tokoh
o
Penjelasan
tokoh
o
Penggambaran
fisik tokoh
7.
Nilai
(amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui
cerita.
Unsur
Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik
Cerpen adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi
secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.
Unsur ekstrinsik meliputi:
·
Nilai-nilai
dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
·
Latar
belakang kehidupan pengarang
·
Situasi
sosial ketika cerita itu diciptakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar